Kajian
pendapat ahli tentang system ekonomi Indonesia
A.
Intisari
pendapat
Pengertian Sistem Ekonomi
Menurut dumairy
: sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan
ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam ssuatu tatanan
kehidupan.
a.
System
Sistem berasal dari bahasa Latin
(systēma) dan bahasa Yunani
(sustēma) adalah suatu kesatuan
yang terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,
materi
atau energi
a.
Sistem Ekonomi Kapitalis
Dalam Sanusi, sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem
ekonomi dimana kekayaan yang produktif terutama dimiliki secara pribadi dan
produksi terutama dilakukan untuk dijual.
b. Sistem
Ekonomi Sosialis
Dumairy menjelaskan, sistem ekonomi sosialis adalah adanya
berbagai distorasi dalam mekanisme pasar menyebabkan tidak mungkin bekerja
secara efisien, dan bahwa sistem ini bukanlah sistem ekonomi yang tidak
memandang penting peranan kapital.
c. Sistem
Ekonomi Campuran
Sanusi menjelaskan dalam sistem ekonomi campuran dimana
kekuasaan serta kebebasan berjalan secara bersamaan walau dalam kadar yang
berbeda-beda. Ada pula sistem ekonomi campuran dimana peran kekuasaan
pemerintah relatif besar.
d. Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia, kapitalisme,
sosialisme, atau gabungan dari keduanya. Dalam memahami ekonomi yang diterapkan
di Indonesia, paling tidak secara konstitutional, perlu dipahami terlebih
dahulu ideologi apa yang dianut oleh Indonesia. Pasal 33 dianggap pasal
terpenting yang mengatur langsung sistem ekonomi Indonesia, yakni prinsip demokrasi
ekonomi. Secara rinci pasal menetapkan 3 hal, yakni :
a)
Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
b)
Cabang-cabang produksi yang penting
bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara.
c)
Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
b.
Hubungan ekonomi
antar manusia
Mungkin anda sering
mendengar pameo “Tidak ada musuh yang abadi, tetapi yang ada adalah kepentingan
yang abadi”.Ada berbagai macam kepentingan, namun kepentingan ekonomi dan kepentingan ideologi
(termasuk politik dan kenegaraan) yang sama (menurut saya) merupakan ranking
nomor dua perekat kuat hubungan antar manusia. Dengan alasan ekonomi dan
ideologi, akan muncul rasa senasib sepenanggungan yang kuat pada banyak
populasi; namun ada banyak individu yang juga sanggup meniadakan manusia
lainnya apabila tidak memiliki kesamaan kepentingan (meskipun sama agama
ataupun suku/ras/etnisnya)
Jika manusia dalam
usaha memenuhi keinginan dan kebutuhan pribadinya menggunakan segala cara tanpa
memperdulikan apakah cara yang ditempuh itu halal atau haram, merugikan orang
lain atau dengan jalan yang tidak baik, maka manusia itu akan menjadi serigala
bagi manusia lainnya. Manusia yang sudah menjadi serigala bagi manusia lainnya
akan menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya. Mereka sering
mengorbankan orang lain. Mereka tidak peduli apakah orang lain itu rugi akibat
perbuatannya. Mereka tidak malu untuk mencari uang dan kekayaan meskipun dengan
cara yang curang. Manusia yang menjadi serigala bagi manusia lain disebut homo
homini lupus.
Sedangkan kita tahu, manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini. Dalam melakukan aktivitas, termasuk bekerja dan usaha mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kita selalu membutuhkan bantuan dan kerja sama dari orang lain. Karena itu, kita tidak boleh berlaku seenaknya sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bukankah kita hidup bermasyarakat? Maka kita harus memiliki moral dan akhlak ketika kita menjalankan fungsi sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi.
Sedangkan kita tahu, manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini. Dalam melakukan aktivitas, termasuk bekerja dan usaha mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kita selalu membutuhkan bantuan dan kerja sama dari orang lain. Karena itu, kita tidak boleh berlaku seenaknya sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bukankah kita hidup bermasyarakat? Maka kita harus memiliki moral dan akhlak ketika kita menjalankan fungsi sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi.
c.
Perangkat kelembagaan
1. Pengertian
a)
Lembaga ekonomi ialah pranata yang mempunyai kegiatan
bidang ekonomi demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
b)
Fungsi, tujuan dan peranan lembaga ekonomi
Fungsi lembaga ekonomi:
• Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
• Memberi pedoman untuk barter dan jual beli barang
• Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja dan cara pengupahan
• Memberi pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja
• Memberi identitas diri bagi masyarakat
Fungsi lembaga ekonomi:
• Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
• Memberi pedoman untuk barter dan jual beli barang
• Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja dan cara pengupahan
• Memberi pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja
• Memberi identitas diri bagi masyarakat
c)
Tujuan lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kebutuhan
pokok untuk kelangsungan hidup masyarakat.
2. Badan – badan usaha
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha
yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik
Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang
bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat.Pada beberapa BUMN
di Indonesia,
pemerintah telah melakukan perubahan mendasar pada kepemilikannya dengan
membuat BUMN tersebut menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya bisa dimiliki
oleh publik. Contohnya adalah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.Sejak tahun 2001 seluruh BUMN
dikoordinasikan pengelolaannya oleh Kementerian BUMN, yang
dipimpin oleh seorang Menteri Negara BUMN.
3) Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD)
Ciri-ciri BUMD adalah sebagai berikut:
§
Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham
dalam pemodalan perusahaan
§
Melayani kepentingan umum, selain mencari
keuntungan
§
Sebagai stabillisator perekonomian dalam rangka
menyejahterakan rakyat
§
Sebagai sumber pemasukan negara
§
Seluruh atau sebagian besar modalnya milik
negara
§
Dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik
berupa bank maupun nonbank
§
Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMN, dan
mewakili BUMN di pengadilan
BUMS atau Badan Usaha Milik Swasta
adalah Badan Usaha yang dimiliki oleh swasta. Badan usaha ini sepenuhnya
dikelola dan permodalannya dari pihak swasta. Berikut dijelaskan beberapa jenis
BUMS yang ada di Indonesia.
d.
Tatanan kehidupan
Ekonomi
Ekonomi, terwujudnya tatanan
kehidupan masyarakat yang harmonis dapat mendorong masyarakat lokal untuk
mengelola berbagai potensi ekonomi dan sumber daya alam sehingga kebutuhan
masyarakat lokal dapat terpenuhi;
dari segi ekonomi adalah
berdampak pada terwujudnya peningkatan kemampuan masyarakat lokal dalam
mengelola dan memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya tanpa ketergantungan yang
tinggi dari luar;
Tinjauan ekonomi, munculnya
inisiatif untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola sumber-sumber ekonomi
demi memenuhi kebutuhan pokok masyarakat lokal;
mewujudkan kemampuan pengelolaan
ekonomi dan sumber-sumber kekayaan alam secara terkendali untuk kelangsungan
tersedianya kebutuhan pokok masyarakat lokal;
Bidang ekonomi adalah menciptakan
suasana kondusif masyarakat lokal untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola
ekonomi dan sumber-sumber kekayaan alam secara terkendali;
Bidang ekonomi :
(1) menciptakan tumbuhnya
pelaku-pelaku ekonomi dari kalangan masyarakat lokal;
(2) memberikan proteksi tumbuhnya
pelaku-pelaku ekonomi dari kalangan masyarakat lokal.
Tinjauan ekonomi, munculnya
inisiatif untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola sumber-sumber ekonomi
demi memenuhi kebutuhan pokok masyarakat lokal;
B.
Analisis
factual (realita)
1. Pemerintahan Orde
Lama
Pada tanggal
17 agustus 1945, indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Namun demikian,
tidak berarti Indonesia sudah bebas dari Belanda. Tetapi setelah akhirnya
pemerintah Belanda mengakui secara resmi kemerdekaan Indonesia. Sampai tahun
1965, Indonesia gejolak politik di daalam negeri dan beberapa pemberontakan di
sejumlah daerah. Akibatnya, selama pemerintahan orde lama, keadaan perekonomian
Indonesia sangat buruk. Seperti pertumbuhan ekonomi yang menurun sejak tahun
1958 dan defisit anggaran pendapatan dan belanja pemerintahan terus membesar
dari tahun ke tahun. Dapat disimpulkan bahwa buruknya perekonomian Indonesia
selama pemerintahan Orde Lama terutama disebabkan oleh hancurnya infrastruktur
ekonomi, fisik, maupun nonfisik selama pendudukan jepang. Dilihat dari aspek
politiknya selama periode orde lama, dapat dikatakan Indonesia pernah mengalami
sistem politik yang sangat demokratis yang menyebabkan kehancuran politik dan
perekonomian nasional.
2. Pemerintahan Orde
Baru
Maret 1966,
Indonesia dalam era Orde Baru perhatian pemerintahan lebih ditujukan pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat pembangunan ekonomi dan sosial
tanah air. Usaha pemerintah tersebut ditambah lagi dengan penyusunan rencana
pembaangunan 5 tahun secara bertahap dengan target-target yang jelas sangat
dihargai oleh negara-negara barat. Tujuan jangka panjang dari pembangunan
ekonomi di Indonesia pada masa Orde Baru adalah meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui suatu proses industrialisasi dalam skala besar. Perubahan
ekonomi struktural juga sangat nyata selama masa Orde Baru dimana sektor
industri manufaktur meningkat setiap tahun. Dan kondisi utama yang harus
dipenuhi terlebih dahulu agar suatu usaha membangun ekonomi dapat berjalan
dengan baik, yaitu sebagai berikut: kemampuan politik yang kuat, stabilitas
ekonomi dan politik, SDM yang lebih baik, sistem politik ekonomi terbuka yang
berorientasi ke Barat, dan dan kondisi ekonomi dan politik dunia yang lebih
baik.
3. Pemerintahan
Transisi
Mei 1997,
nilai tukar bath Thailand terhadap dolar AS mengalami suatu goncangan yang
hebat, hingga akhirnya merembet ke Indonesia dan beberapa negara asia lainnya.
Rupiah Indonesia mulai terasa goyang pada bulan juli 1997. Sekitar bulan
September 1997, nilai tukar rupiah terus melemah, hingga pemerintah Orde Baru
mengambil beberapa langkah konkret, antaranya menunda proyek-proyek dan
membatasi anggaran belanja negara. Pada akhir Oktober 1997, lembaga keuangan
internasional memberikan paket bantuan keuangaannya pada Indonesia.
4. Pemerintahan
Reformasi
Awal
pemerintahan reformasi yang dipimpin oleh Presiden Wahid, masyarakat umum
menaruh pengharapan besar terhadap kemampuan Gusdur. Dalam hal ekonomi,
perekonomian Indonesia mulai menunjukkan adanya perbaikan. Namun selama
pemerintahan Gusdur, praktis tidak ada satupun masalah di dalam negeri yang
dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu hubungan pemerintah Indonesia di
bawah pimpinan Gusdur dengan IMF juga tidak baik. Ketidakstabilan politik dan
sosial yang tidak semakin surut selama pemerintahan Abdurrahman Wahid menaikkan
tingkat country
risk Indonesia. Makin rumitnya persoalan ekonomi ditunjukkan oleh
beberapa indikator ekonomi. Seperti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang
menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang negatif dan rendahnya kepercayaan pelaku
bisnis terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
5. Pemerintahan Gotong
Royong
Pemerintahan
Megawati mewarisi kondisi perekonomian Indonesia yang jauh lebih buruk daripada
masa pemerintahan Gusdur. Inflasi yang dihadapi Kabinet Gotong Royong pimpinan
Megawati juga sangat berat. Rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa
pemerintahan Megawati disebabkan antara lain masih kurang berkembangnya
investor swasta, baik dalam negeri mauoun swasta. Melihat indikator lainnya,
yakni nilai tukar rupiah, memang kondisi perekonomian Indonesia pada
pemerintahan Megawati lebih baik. Namun tahun 1999 IHSG cenderung menurun, ini
disebabkan kurang menariknya perekonomian Indonesia bagi investor, kedua
disebabkanoleh tingginya suku bunga deposito.
C.
Kesimpulan
Dialam negara Republik Indonesia sendiri menggunakan sistem
ekonomi Demokrasi Pancasila. Sistem ekonomi inilah yang cocok dengan Indonesia,
yang agaknya merupakan sistem ekonomi dengan persaingan yang terkendali.
Indonesia sebagai negara penduduk muslim tersebar didunia
sejak lama sudah mencoba menerapkan sendi – sendi ekonomi islam ( sistem
ekonomi campuran ) dalam praktek – praktek pembangunan ekonominya. Yang jika
ditinjau berdasarkan pemilikan sumber daya ekonomi atau faktor – faktor
produksi,tidak terdapat alasan intuk menyatakan bahwa sistem ekonomi kita
adalah kapitalisme. Tidak cukup argument untk menyatakan Indonesia menganut
sistem ekonomi sosialis. Indonesia mngakui pemilikan individual atas faktor –
faktor produksi, kecuali sumber daa alam yang menyangkut hajat hidup orang
banyak , dikuasai oleh negara. Hal ini sebagai mana telah diungkapkan Pasal 33
UUD 1945 . jadi secara konstitusional , Sistem ekonomi Indonesia bukan
Kapitalis maupun Sosialis.
Dalam memahami konsep ekonomi itu sendiri masih memiliki
kerancuan. Seperti apa yang disampaikan , konsep intervensi negara yang begitu
jauh dalam mengatur kehidupan rakyatnya dalam kepemilikan. Jika tidak hati –
hati cenderyng mengrahkan pembaca pada pemikiran bahwa sistem ekonomi sosialis
yang banyak dianut oleh negara – negara komunis lebih baik dari pada sistem
Demokrasi Pancasila itu sendiri .
Sementara yang banyak diperjuangkan oleh para pemikirekonomi
si Indosnesia selama ini adalah Sistemekonomi kerakyatan. Dalam konsep ini ,
individu tidak dilarang dalam memiliki barang – barang atau modal sama sekali,
namun negara dalam hal ini mengarahkan dalam pembagiankepemilikan tersebut
kepada masyarakat.
Dan sehubungan dengan persaingan antar badan usaha, tidak
terdapat rintangan bagi suatu perusahaan untuk memasuki suatu bidang usaha
tertentu. Namun untuk menghindari persainagn yang tidak sehat dalam usaha
barang tertentu yang sudah jenuh, pemerintam mengendalikannya dengan membuka
prioritas –prioritas bidang usaha , termasuk juga prioritas local usaha
pengendalian dimaksud misalnya ialah mengumumkan Daftar Negatif Investasi ( DNI
).
Ketidak kapitalisan dan ketidak sosialisan sistem ekonomi
Indonesia ( masing – masing dalam pengertiannya yang murni ) terlihat pula
perilaku , norma, dan etika, yang berlangsung atau berlaku berlangsung
dimayarakat. Kendati tidak tertulis, tapi kadar kapitalis dan sosialis masih
jelas terkandung dalam perorganisasian Indonesia.
Tapi dari itu semua rasionalitas masyarakat Indonesia dalam
berekonomi adalah tercita dan terpeliharanya optimalitas , bukan maksimalitas.
Dalam memenuhi keinginan, masyarakat lebih memilih tercapainya keadaan yang
optimum ( keserasian pencurahan upaya dan sumberdaya dengan hasil yang
diperoleh ) daripada peraihan kedudukan maksimum. Dengan begitu diharapka
pertumbuhan ekonomi tetap terjaga pada tingkatyang diharapkan sekaligus
ketimpangan dalam hal distribusi pendapatan perlahan – lahan dapat diperkecil.
Walaupun individualisme orang Indonesia dalam perilaku
sehari – hari tampak nyata, dan diduga akhir – akhir ini semakintebal, namun
rasa kebersamaan dan kesetiakawanan tak pernah memudar.
Dalam masalah tentang diterapkannya sistem tersebut adalah
persoalan kemiskinan dan penganguran. Umumnya masalah ini merupaka msalah
klasik yang selalu dihadapi oleh negara ini. Ketika berbicara mengenai hal
tersebut sering kita pikirkan bahwa masalah tersebut selalu timbul karena
adanya hal dalam ketimpangan masalah ekonomi seperti dalam contohnya pemenuhan
kebutuhan pokok. Menurut bebrapa pakar hal tersebut masih berkaitan dengan
banyak faktor, diantaranya dalah faktor ketimpangan kakuasaan, prestise,
status, jenis kelamin, kepuasaan kerja, kondisi kerja, tingkat partisipasi,
kebebasan memilih dan sebagainya , yang kesemuanya erat kaitannya dengan
komponen fundamental dari hakikat konsep pembangunan, yakni merupakan upaya
penaikan harga diri dan kbebasan memilih.
Jadi walaupun kebutuhan pokok masyarakat secara ekonomis
sudah terpenuhi dengan baik, namun ketimpangan non-ekonomis seperti yang
disebutkan diatas masih belum terpenuhi, apakah sudah bisa dikatakan rakyat
tersebut sudah sejahtera (tidak miskin).
Nama : Roberto D.Koibur
Nim : 0110340074
Prodi : Ilmu Kesejahteraan Sosial
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas : Cenderawasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar