Tugas Individu
Nama :Roberto D.Koibur
Nim :011 034 0074
M.K :Asas-asas Manajemen
1.
Asas
Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa Perancis
kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif
berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien
berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
sesuai dengan jadwal.
2.
Mengapa
Manajemen Sangat Penting Untuk Dipelajari.Karena :
a.
Tidak
ada perusahan yang berhasil baik tanpa menrapkan manajemen
b.
Manajemen
menetapkan tujuan, usaha untuk mencapai tujuan serta memanfaatkan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien.
c.
Manajemen
mengakibatkan pencapaian tujuan atau hasil secara teratur
d.
Manejemen
perlu untuk kemajuan dan pertumbuhan.
e.
Manajemen
merupakan suatu pedoman pikiran dan tindakan.
3.
Konsep
Asas Manajemen
a.
Manajer
Ø Adalah
orang yang bertanggung jawab atas kerja satu atau lebih dalam organisasi
Peran manajer pada organisasi modern:
Peran manajer pada organisasi modern:
Ø Mengelola
proses transisi dari era industri sederhana ke aera informasi yang jauh lebih
kompleks.
Ø Membangun keuletan SDM dan kemampuan
organisasi
Ø Melakukan destabilisasi sistem: menjg adanya
suasana stress namun tetap dlm batas kemampuan individu.
Ø
Menjaga keseimbangan antara dua
kondisi yang saling berlawanan tetapi sama-sama dibutuhkan
b.
Manajemen
Manajemen
berasal dari kata management yang berasal dari kata to manage yang secara umum
berarti mengelola. Dalam arti khusus manajemen dipakai bagi pimpinan dan
kepemimpinan, yaitu orang-orang yang memimpin dalam suatu organisasi. Dengan
demikian manajer ialah orang yang memimpin atau mengelola.
JAMES
A. F
Manajemen
dapat dipandang sebagai seperangkat kegiatan atau proses mengkoordinasikan dan
menginterpretasikan penggunaan sumber-sumber dalam mencapai tujuan
organisasi (produktivitas) menggunakan
orang-orang melalui teknik dan informasi dalam saluran organisasi
c.
Close
Manajemen ( Manajemen Tertutup )
Manajer
tidak memberitahukan hal
ihwal organisasi kepada
anggota/ bawahan walaupun sedikit.
Keputusan-keputusan diambil tanpa melibat-kan partisipasi
anggota/bawahan.
1.
Kebaikannya
:
a)
Kerahasiaan
keadaan organisasi/perusahaan terjamin;
b)
Pengambilan keputusan cepat, tidak
bertele-tele.
2.
Kelemahannya
:
a) Anggota/bawahan tidak tahu
keadaan organisasi/perusahaan (ba-ik atau buruk, untung atau rugi);
b)
Jika ada
sesuatu yang harus
dipecahkan, hanya dihadapi
ma-najer;
c)
Tidak
ada kader pangganti di masa depan;
d)
Anggota/bawahan
apatis terhadap yang dihadapi organisasi.
d.
Open
manajemen
Konsep Manajemen
Terbuka Dengan Tata Kelola Berbasis Manajemen Pengelolaan Permasalahan
Perusahaan
tujuannya
1)
Seluruh
pelaku kegiatan di perusahan dapat ikut urun rembug dalam menyeleseikan segala
permasalahan perusahaan (kayak musyawaroh dikelurahan ato di RT/RW gtuhhh)
2)
Pelaku
perusahaan dapat memiliki rasa lebih atau rasa memiliki bahwa perusahaan ini
menghargai pendapatnya dan istilahnya “saya ikut andil dalam setiap kemajuan
atau kemunduran perusahaan” ….. jadi rasa kecintaan terhadap perusaahan akan
lebih terpupuk
3)
Para
pelaku perusahaan dapat memberikan pemikiran2 positif dalam rangka membuat
perusahaan ini menjadi lebih baik, baik saat terjadi permasalahan ataupun saat
perencanaan perusahaan karena bagaimanapun hasil pemikiran atau ide2 org banyak
lebih baik dari pada pemikiran atau ide2 dari segelintir pelaku perusahaan
(hanya jajaran pak bos aja gtuh)
4)
Pelaku
perusahaan akan lebih kompak dan dapat membentuk the winning tim dalam
perusahaan akibat segala sesuatu di seleseikan secara bersama-sama (kyak pas
musyawaroh pas bahas sesuatu enaknya ni masalah mo diapain dan di selesein
bagama nih) baik tingkat atas ataupun menengah
5)
Sikap
saling menghargai dan melengkapi disitu akan muncul karena satu sama lain sudah
pada angep temen jd sodara sendiri
6)
Para
pelaku perusahaan dapat bersaing secara sehat dalam bidang apapun (bersaing
secara positif lhoo) dan akibat arena persaingan itu kinerja perusahaan juga
akan meningkat.
7)
Mendorong
dan menciptakan interaksi yang kondusif antar berbagai pelaku perusahaan
8)
Perusahaan
diuntungkan karena dapat menentukan dan menilai mana pelaku perusahaan yg
memiliki prospek bagus ataupun tidak sebagai akibat dari diskusi atau
pemikiran2 rasional yn muncul pada masing2 pelaku perusahaan ( maksudnya
pencarian bibit unggul perusahaan )
9)
Ini yang terakhir jarak pemisah antara pak bos
dengan bawahan akan menjadi lebih fleksibel tanpa mempengaruhi jabatan
struktural antara pak bos dan karyawannya " ya intinya secara emosional
bias lebih dekat antara pak bos dengan bawahannya tanpa mempengaruhi jabatan
structural yg ada"
e.
High
manajemen
Manajer
Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang relative kecil, manager puncak
bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.
f.
Middle
manajemen
Manajer
menengah (Middle Manager) adalah manajemen menengah dapat meliputi beberapa
tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan
mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya kadang-kadang juga karyawan
operasional.
g.
Lower
manajemen
Manajer
lini garis-pertama (first line) adalah tingkatan manajemen paling rendah dalam
suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Dan
mereka tidak membawahi manajer yang lain.
4.
Job
Description
Tingkatan
manajemen dalam organisasi akan membagi tingkatan manajer menjadi 3 tingkatan :
a.
Manajer
lini garis-pertama (first line) adalah tingkatan manajemen paling rendah dalam
suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Dan
mereka tidak membawahi manajer yang lain.
b.
Manajer menengah (Middle Manager) adalah
manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi.
Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer
lainnya kadang-kadang juga karyawan operasional.
c.
Manajer Puncak (Top Manager) terdiri dari
kelompok yang relative kecil, manager puncak bertanggung jawab atas manajemen
keseluruhan dari organisas
Manajemen dalam organisasi terdiri
dari tiga tingkatan pembuat keputusan
manajemen yaitu :
manajemen yaitu :
manajemen tingkat bawah (operasional), manajemen tingkat
menengah (perencanaan dan kontrol manajerial) dan manajemen tingkat atas
(strategik). Setiap level memiliki tanggung jawabnya sendiri-sendiri dan semuanya
bekerja sama dalam mencapai tujuan dan sasaran.
menengah (perencanaan dan kontrol manajerial) dan manajemen tingkat atas
(strategik). Setiap level memiliki tanggung jawabnya sendiri-sendiri dan semuanya
bekerja sama dalam mencapai tujuan dan sasaran.
1) Manajemen
tingkat bawah (operasional)
a) Manajer
operasional membuat keputusan berdasarkan aturan-aturan yang telahditetapkan
sebelumnya dan menghasilkan hal-hal yang dapat diprediksikan biladiterapkan
dengan benar.
b) Manajer
operasi adalah pembuat keputusan yang pekerjaannya lebih jelas
sehingga dapat mempengaruhi implementasi dalam jadwal kerja, kontrol
inventaris, penerimaan, dan pengontrolan proses-proses seperti produksi.
sehingga dapat mempengaruhi implementasi dalam jadwal kerja, kontrol
inventaris, penerimaan, dan pengontrolan proses-proses seperti produksi.
c) Manajer operasi membutuhkan informasi internal
yang repetitif, dan sangat
tergantung pada informasi yang memuat tentang kinerja terbaru dan merupakan pengguna on-line terbesar, sumberdaya-sumberdaya informasi
real-time
tergantung pada informasi yang memuat tentang kinerja terbaru dan merupakan pengguna on-line terbesar, sumberdaya-sumberdaya informasi
real-time
2) Manajemen
tingkat menengah (perencanaan dan kontrol manajerial)
a) Manajer
tingkat menengah membuat perencanaan jangka pendek dan
mengontrol keputusan-keputusan tentang bagaimana sumberdaya bisa
dialokasikan dengan baik untuk memenuhi tujuan-tujuan organisasional, dan
meramalkan kebutuhan-kebutuhan sumberdaya dimasa datang untuk
meminimalkan problem-problem pegawai yang dapat membahayakan
produktivitas.
mengontrol keputusan-keputusan tentang bagaimana sumberdaya bisa
dialokasikan dengan baik untuk memenuhi tujuan-tujuan organisasional, dan
meramalkan kebutuhan-kebutuhan sumberdaya dimasa datang untuk
meminimalkan problem-problem pegawai yang dapat membahayakan
produktivitas.
b) Manajer
tingkat menengah sangat tergantung pada informasi internal dan
membutuhkan sangat besar informasi real- time agar dapat melakukan
pengontrolan dengan tepat dan informasi terbaru atas kinerja yang diukur sesuai standar.
membutuhkan sangat besar informasi real- time agar dapat melakukan
pengontrolan dengan tepat dan informasi terbaru atas kinerja yang diukur sesuai standar.
3) Manajemen
tingkat atas (strategik)
a) Manajer strategik membuat keputusan-keputusan
yang akan membimbing
manajer operasional dan manajer tingkat menengah.
manajer operasional dan manajer tingkat menengah.
b) Manajer strategik bekerja di lingkungan pembuat
keputusan yang sangat tidak pasti. Membutuhkan informasi yang bersifat strategis,
karena tugas kesehariannya adalah pengarahan dan perencanaan.
c) Informasi yang strategis diperlukan untuk
menilai tingkat keberhasilan organisasi menjalankan tugas dan tujuan
organisasi.
d) Membutuhkan
informasi internal (agar bisa beradaptasi dengan perubahan-
perubahan yang terjadi dengan cepat) dan informasi eksternal (untuk mengetahui peraturan pemerintah,kebijakan perekonomian, kondisi pasar dan strategi perusahaan-perusahaan pesaing
perubahan yang terjadi dengan cepat) dan informasi eksternal (untuk mengetahui peraturan pemerintah,kebijakan perekonomian, kondisi pasar dan strategi perusahaan-perusahaan pesaing
5.
4
Prinsip Manajemen Menurut Taylor
Taylor menekankan bahwa antar
waktu penyelesain pekerjaan dapat dikorelasikan dengan upah yang diterimakan;
yaitu semakin cepat atau tinggi prestasi kerja dalam menyelesaikan
pekerjaannya, akan semakin tinggi upah yang diterimanya. Metode pendekatan ini disebut
sebagai “sistem upah defferensial”(defferensial rate system), peningkatan
produktivitas kualias, semangat kerja, dan upah yang diterimakan dapat
dilakukan dengan melaksanakan pendidikan keterampilan, mengadakan “time and
motion study”, mengutamakan tukar – menukar (transfer)antara pejabat/ karyawan
tertentu dengan karyawan yang lain, memberikan waktu istirahat dalam bekerja,
dan memberikan system pengupahan deferensial dan perbaikan – perbaikan lainnya.
Empat Prinsip Manajemen Menurut Taylor
1.
Kembangkanlah
sebuah ilmu bagi setiap unsur pekerjaan seseorang, yang akan menggantikan
metode kaidah ibu jari yang lama.
2.
Secara
ilmiah pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah atau kembangkanlah pekeja
tersebut. (sebelumnya, para pekerja memilh sendiri ekerjaan mereka dan melatih
diri mereka sendiri semampu mereka)
3.
Bekerjasamalah
secara sungguh – sungguh dengan para pekerja untuk menjamin bahwa semua
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip – prinsip ilmu yang dikembangkan
tadi.
4.
Bagilah
pekerjaan dan tanggung jawab secara hamper merata antara pimpinan dengan para
pekerja. Manajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya
ketimbang bagi para pekerja.
6.
14 Asas Menajemen Menurut Henry Fuyol
14
Prinsip Manajemen (Henry Fayol)
1.
Pembagian
Pekerjaan (division of work). Suatu pembagian pekerjaan atau tugas yang
mengarah pada pertumbuhan spesialisasi di segenap bidang yang diperlukan untuk
mencapai efisiensi dan efektifitas penggunaan tenaga kerja.
2.
Kewenangan
dan Tanggung Jawab (authority and responsibility). Prinsip perlunya
keseimbangan harmonis antara wewenang dan tanggung jawab dimana keduanya tak
dapat dipisahkan.
3.
Disiplin
(discipline). Suasana tertib dan teratur, di mana orang yang berada dalam
organisasi tunduk, patuh dan taat pada norma atau ketentuan yang ada tanpa
unsure paksaan.
4.
Kesatuan
Komando (unity of command). Segenap anggota organisasi hanya menerima perintah
dan melaporkan pelaksanaan perintah atau hasil pekerjaan serta
mempertanggungjawabkannya kepada seorang pemimpin.
5.
Kesatuan
Arah (unity of direction). Setiap kelompok yang melakukan kegiatan bertujuan
sama harus memiliki seorang pemimpin dan memiliki satu rencana.
6.
Kepentingan
Individu Harus Tunduk Pada Kepentingan Umum (subordination of individual
interest to general interest). Kepentingan umum ditempatkan dia atas segala
kepentingan, baik kelompok maupun pribadi.
7.
Gaji
(remuneration of personel). Sistem dan metode penggajian bersifat adil dan
memberikan kepuasan maksimal bagi buruh dan majikan.
8.
Pemusatan
Wewenang (centralization). Adanya pemusatan kekuasaan dalam kelompok tunggal
dan kepemimpinanya diserahkan pada satu orang pemimpin agar anggota atau
pegawai tidak dibingungkan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
dibebankan.
9.
Jenjang
Bertangga (hierarchy). Merupakan garis tingkatan wewenang dan tanggung jawab
dari tingkatan tertinggi hingga terendah dan tidak boleh ada penyimpangan.
10. Ketertiban (order). Keteraturan
dan kelancaran organisasi dimana setiap anggota mematuhi dan mentaati segala
ketentuan yang menyangkut kondisi yang baik dalam pencapaian tujuan.
11. Keadilan (equity). Pemimpin tidak
boleh memperlakukan anggota dengan semena-mena, menghargai setiap prestasi,
memberikan kesempatan untuk menyampaikan saran dan kritik dan informasi yang
membangun dalam upaya pengambilan keputusan yang lebih tepat.
12. Stabilitas Jabatan Pegawai
(stability of tenure of personel). Memelihara dan menjaga kestabilan kondisi
kerja, memlihara hubungan yang harmonis, menjaga keselamatan kerja dan
sebagainya yang dapat menimbulkan kelancaran dan kelangsungan proses kegiatan
management.
13. Prakarsa (inisiative).
Penghargaan atas saran, ide, gagasan, kritik dan informasi yang dikemukakan
anggota atau bawahan sehingga menciptakan cara kerja baru yang lebih efektif
dan efisien dalam pencapaian tujuan.
14. Kesatuan (esprit de corps).
Pembinaan, bimbingan dan motivasi yang menerus terhadap anggota atau pegawai
agar memiliki jiwa kesatuyan dan rasa setia kawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar